CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Minggu, 23 Oktober 2011

MAQAM AL-JAM’IYYAH AL-ILAHIYAYAH (1)


KH. Munif Zuhri Al-Hadi

Sifat dan asma’dapat dikategorikan dalam dua kategori, yaitu sifat jalaliyyah dan jamaliyyah. Sifat jalaliyyah ialah sifat yang menggambarkan ke-mahaperkasaan dan kemahakerasan Allah. Satu-satunya makhluk yang mampu mengaktualisasikan sekaligus menjadi lokus penamppakan (mazhhar) asma dan aushaf (sifat) Allah hanyalah manusia. Dan, itulah mengapa manusia dipilih menjadi kalifahNYa.
Makhluk-makhluk lain, termasuk malaikat, hanya mampu mengaktualisasikan sekaligus menjadi mazhar lokus sifat jamaliyyah-Nya karena mereka tidak memiliki kekuatan jalaliyyah, yaitu kekuatan amarah (al-quwwah al-gadhabiyyah) dan kekuatan birahi (al-quwah al-syahwatiyyah). Malaikat melakukan “protes” terhadap rencana Tuhan menciptakan manusia, apalagi sebagai khalifah di bumi karena khawatir akan kedua kekuatan tersebut . padahal, jusrtu kekuatan jaliyyah itu (tentunya disamping kekuatan jamaliyyah) menjadi keunggulan manusia. Setelah Allah menunjukkan kehebatan manusia maka para malaikat sujud kepada manusia(Adam). (Qs al-baqarah[2]:30)

Senin, 17 Oktober 2011

Mengapa Sufi Akrab dengan Seni?

tasawuf

Prof Dr Nasaruddin Umar

Guru Besar Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta

Pertanyaan ini menarik un tuk dikaji, apakah seni menjadi faktor dalam pro ses pencapaian target kaum sufi atau karena perilaku sufi yang mengekspresikan nilai seni, atau keduanya saling berkontribusi? Artinya, seni bisa membantu melahirkan suasana batin yang halus, indah, dan estetis. Pada saat bersamaan, jiwa sufi yang halus, lembut, dan estetis mengekspresikan sesuatu yang bernilai seni.

Dalam lintasan sejarah dunia Islam, banyak sekali sufi yang seniman dan seniman yang jadi sufi. Bahkan, terkadang ada di antara mereka sulit membedakan mana di antara keduanya lebih menonjol pada diri seorang sufi, apakah dia sebagai sufi atau sebagai seniman. Sebut saja Jalaluddin Rumi, yang lahir di Balkh, 6 Rabiul Awal 604 H atau 30 September 1207 M. Ia dikenal bukan hanya sebagai sufi yang mampu menjadi komposer seni musik, yang lebih dikenal dengan sebutan whirling darvisis (shema), tetapi juga melalui puisinya yang terekam di dalam master piece-nya, Mathnawi, yang oleh pengikutnya disebut sebagai ‘Alquran dalam bahasa Persia’ atau wahyu tentang makna batin Alquran.

Minggu, 09 Oktober 2011

Hukum Pendanaan Masjid dan Madrasah Dari "Permainan"

Latar Belakang Mas-alah :
Disebuah desa dilaksanakan proyek pembangunan Masjid (Rehab total) yang menelan biaya sampai ratusan juta rupiah. Dimana sebagian dananya diperoleh dari hasil penjualan karcis pertandingan SUDUR (diantara pementasnya adalah wanita) dan sebagian lagi diperoleh dari hasil penjualan Beras OPK/Dolog. Konon didesa tersebut terdapat lebih dari 800 KK yang berhak menerima bantuan beras murah tersebut, dengan ketentuan setiap KK menerima 20 Kg. Kejadian demikian ini berlangsung selama 13 bulan. Jikalau kita analisa secara matematis : 800 KK X 20 Kg. X 13 bulan X Rp.1.000,- = Rp. 208.000.000,- (Dua ratus delapan juta rupiah). Sedangkan kaum Dlu’afa’ yang berhak untuk menerimanya hanya mendapatkan 10 Kg./KK atau separuh   dari ketentuan. Dengan demikian berarti kurang lebih separuhnya  (± 50 % dari yang sudah dibagikan kepada masyarakat) tidak dibagikan atau ditilep oleh panitia, yang kemudian dijual dengan harga berkisar antara Rp. 1.700,- s/d Rp. 2.000,- untuk kepentingan dana pembangunan masjid.
Pertanyaan:
  • Bagaimanakah hukumnya menggunakan (menjual) beras tersebut tanpa se-idzin dari yang berhak, dengan dalih untuk kepentingan pembangunan sarana ibadah seperti Masjid, Musholla, Pondok Pesantren, Madrasah dll. ?
  • Bagaimanakah hukumnya melaksanakan sholat didalam masjid tersebut?.

Kamis, 06 Oktober 2011

GUS MUNIF GIRI

My Ustadzi............Pendiri JAMUNA (jamaah muji nabi) atau istilahnya yang sangat populer di masyarakat "Maulid Dziba" berdiri pada tahun1997 yang mengikuti pertama kali hanya lingkup keluarga gus Munif saja, kemudian di ikuti teman, santri-santri,ya, tetangga, warga setempat, dan tamu-tamu yang ingin sowan kepada KH. Munif Zuhri Giri kusumo-------

Selasa, 27 September 2011

KUMPULAN SYAIR-SYAIR PUJANGGA DUNIA


KALAU KAU SIBUK KAPAN KAU SEMPAT


Kalau kau sibuk berteori saja
Kapan kau sempat menikmati mempraktekkan teori?
Kalau kau sibuk menikmati praktek teori saja
Kapan kau sempat memanfaatkannya?
Kalau kau sibuk mencari penghidupan saja
Kapan kau sempat menikmati hidup?
Kalau kau sibuk menikmati hidup saja
Kapan kau hidup?
Kalau kau sibuk dengan kursimu saja

Selasa, 20 September 2011

GURU SUFI MEMAKNAI I’TIKAF



TREND I’TIKAF DI KOTA-KOTA BESAR
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, marak kita lihat dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, kegiatan I’TIKAF di masjid-masjid besar dan kecil semakin ramai. Hampir setiap tahun trend i’tikaf ini terus meningkat. Jika limabelas tahun yang lalu masjid sepi dari manusia terutama setelah tarawih usai, maka kini yang terjadi adalah sebaliknya. Masjid ramai oleh ja’maah, justru menjelang tengah malam hingga tiba waktu sahur.
Fakta pertama adalah : trend kegiatan i’tikaf ini dimotori oleh generasi muda kelas menengah. Anda akan melihat rangkaian kendaraan pribadi meenuhi area parkir masjid yang digunakan untuk I’tikaf, mengindikasikan siapa saja pengunjung masjid saat itu.
Fakta kedua yang amat mencolok berkembang adalah :  kegiatan i’tikaf berubah menjadi “target dan tujuan”, tempat peserta menghabiskan malam dengan mengajak seluruh keluarganya serta. Maka, tidak menjadi pemandangan aneh jika di malam-malam terakhir Ramadhan kita akan menemukan sebuah keluarga kecil berkumpul di sudut-sudut masjid.I’tikaf bersama keluarga – istilah gaulnya. Pindah tidur – istilah jujurnya.

MUHAMMADKU.....



Aku merindiukanmu ‘O’ Muhammadku.....
Aku merindukanMu ‘O’ Muhammadku...
Sepanjang jalan Kulihat Wajah-wajah yang kalah....
Menatap mataku yang tak berdaya...
Sementara tangan-tangan perkasa
Terus mempermainkan kelemahan...
Air matakupun mengalir mengikuti panjang jalan.,..
Mencari-cari tangan lembut wibawamu...
Dari dada-dada tipis papan...
Terus kudengar suara ...
serutan derita mengiris berkepanjangan...
dan kepongahan Tingkah meningkah...
telingaku pun kutelengkan...
berhaarap sesekali mendengar..
merdu- menghibur suaramu....
aku.. merindukanMu ‘oo’ Muhammadku...
ribuan tangan gurita keserakahan.
Menjulur-julur kesana kemari..
Mencari mangsa memakan korban..

Minggu, 22 Mei 2011

DIMANA GARIS PEMISAH ANTARA KHALIK DAN MAKHLUK



“jika dari dirimu tidak lahir amal perbuatan yang disitu ada noda dan dosa, Allah SWT akan menciptakan manusia yang berbuat salah agar mereka bisa berdosa dan melakukan kesalahan. Dan lantas memohon ampun atas dosa itu, menjadikan sifat dari dzat yang Maha pemaaf termanifestasikan.” (hadits yang dikutip oleh Abd al-Rahaman Jami’ dalam Naqd al-Nushuh hal 71-72).
Dalam artikel-artikel terdahulu dijelaskan apa itu potensi wujud yang biasa di sebut Entitas Tetap (al-A’yan al-Tsabitah) dengan tingkatan-tingkatannya dari martabat Ahadiyyah sampai Wahidiyyah. Artikel minggu lalu juga menjelaskan perbandingan perbedaan, dan titik temunya dengan pembahasan spiritual-mistisme agama-agama lain.
Dari uraian-uraian tersebut dapat dikesankan semakin rumit untuk dipahami dan semakin rendah level itu semakin mudah dipahami. Namun, sulit kita membayangkan adanya pemahaman utuh terhadap sang kholik dan makhluk-Nya tanpa memahami level-level tersebut. Bahkan, menurut kalangan arifin, memahami level-level ini salah satu inti dari makrifat.
Tidak gampang memahami garis pemisah antara sang khalik dan makhluk-Nya. Ibaratna kita akan membedakan antara sumber cahaya dan cahayanya atau antara laut dan ombaknya serta antara wujud dan cermin dengan objek di depan cermin. Mungkin inilah sebabnya mengapa Ibnu Arabi enggan menggunakan istilah Khalik dan makhluk.

Senin, 02 Mei 2011

APA TITIK TEMU ANTARA AHADIYAH DAN TAO?..


Jika engkau bicara soal ketakterbandingan, engkau telah membatasi. Jika engkau bicara soal kesempurnaan, engkau juga membatasi. Jika bicara soal keduanya, engkau tepat mengenai sasaran; engkau seorang pemimpin dan syekh dalam ilmu-ilmu makrifat.”(ibnu arabi).
“Tak seorang pun menegaskan keesaan Zat Maha Esa sebab semua orang yang menegaskannya sesungguhnya mengingkarinya. Tauhid orang yang melukiskan-Nya hanyalah pinjaman, tak diterima oleh Zat Maha Esa. Tauhid atas diri-Nya adalah tauhid-Nya. Orang yang melukiskan-Nya. Sungguh telah sesat.”(Khaja Abdullah Anshari).

Minggu, 01 Mei 2011

ILMU ADALAH KUNCI

Habib Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya dilahirkan di Pekalongan Jawa Tengah pada hari Senin, pagi tanggal 27 Rajab tahun 1367 H. Bertepatan tanggal 10 November, tahun 1947 M.

Peneltian berbagai di siplin Ilmu, terhadap alam raya sampai pada dasar bumi. bahwa Ilmu itu lebih bermanfaat di bandingkan dengan lainnya.
Nabi Muhammad SAW. sendiri juga memerintahkan agar umat islam melakukan penelitian Hadits-hadits berikut:
"Mencari Ilmu pengetahuan itu wajib bagi setiap muslim"
"Tuntutlah Ilmu pengetahuan sejak dari buaian sampai keliang lahat"
"Tuntutlah Ilmu pengetahuan meskipun sampai ke negeri cina"
  • Bahwasanya ilmu itu menambah ,mulia orang yang sudah mulia dan meninggikan seorang budak sampai ketingkat raja.
  • Apabila datang kepadaku hari yang tidak bertambah ilmuku padanya, yang mendekatkan aku kepada Allah maka tidak adalah berkatnya bagiku pada terbit matahari itu.
  • Barang siapa menjalani suatu jalan untuk menuntut ilmu maka dianugrahkan Allah  kepadanya jalan ke surga.

Rabu, 27 April 2011

Antara Bunga Bank Konvensional dan Bank Syari'ah

Diskripsi Masalah
Iklim persaingan global dalam kancah perekonomian dunia telah lama mempraktekkan sistem perbankan konvensional dengan menarik imbalan bunga dari para debiturnya. Fenomena ini semakin menggejala seiring menjamurnya praktek koperasi simpan pinjam, sehingga baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa perlu menyuarakan dan memfatwakan kembali bahwa bunga Bank haram. Sedangkan di sisi lain MUI juga mensosialisasikan Bank Syariah sebagai alternatif yang menawarkan keuntungan bagi hasil yang disesuaikan akad mudlorobah, musyarokah.
Pertanyaaan
  • Tepatkah fatwa MUI yang mengharamkan bunga Bank konvensional sekaligus menganjurkan Bank Syariat sebagai alternatif ?
Jawaban
Meskipun fatwa MUI tidak mengikat, namun paket fatwa yang ditawarkan tetap tidak bisa dibenarkan . Hukum ini dilihat dari sudut pandang bahwa fatwa tersebut juga berisi solusi yang  tidak dibenarkan, sedangkan hukum bunga Bank konvensional juga masih dalam tataran khilaf.
Ibarat
بغية المسترشدين ص: 7  دار الفكر
يحرم على المفتى التساهل فى الفتيا وسؤال من عرف بذلك إما لعدم التثبت و المسارعة فى الجواب او لغرض فاسد كتتبع الحيل ولو مكروهة و التمسك بالشبه للترخيص على من يرجو نفعه و التعسي ر على ضده نعم إن طلب حيلة لا شبهة فيها ولا تجر الى مفسدة بل ليتخلص بها السائل عن نحو اليمين فى نحو الطلاق فلا بأس بل ربما يندب. أهـ

Rabu, 20 April 2011

APA ITU MAQAM AHADIYYAH dan WAHIDIYYAH?...

TASYAWUF

Habib Alwi bin Muhammad al- Hadad
Ibarat selembar kertas yang memilik dua sisi. Salah satu sisinya kosong dan sisi lainnya berisi tulisan. Sisi yang kosong tidak bisa di jelaskan sedangkan sisi yang sebelahnya dapat si jelaskan karena ada kalimat-kalimat penjelasnya. Jika ini di analogikan dengan wacana maqam Ahadiyyah dan maqam Wahidiyyah, halaman yang kosong ibarat Ahadiyyah (the Divine Nothingness).
Dalam kitab-kitab tasyawuf, maqam ini sering di sebut sebagai Sir al-asraf/sacred of the sacred. Maqam Ahadiyyah juga sering di sebut “Gudang yang tersembunyi” atau Gayb al-Guyub, Haqiqat al-haqaiq. Sedangkan maqam Wahidiyyah dapat dikatakan sebagai manifestasi sempurna (kamal al-istijla’) dari maqam Ahadiyyah.
Maqam Wahidiyyah ini banyak di bicarakan ketika kita membahas konsep al-A’yan al-Tsabitah pada artikel minggu lalu. Al-a’yan al-Tsabitah, suatu maqam yang di atas alam jabarrut, tetapi masih berada wilayah di maqamWahidiyyah. Itu sebabnya, maqam Wahidiyyah disebut Ta’ayyun kedua dan Ta’ayyun pertama ialah Maqam Ahadiyyah.

Minggu, 10 April 2011

APA ITU AL-A’YAN AL-TSABITAH?


Dalam artikel terdahulu telah di bahas alam jabarut, suatu alam tertinggi di antara seluruh alam yang ada. Ia sudah masuk kedalam tingkatan alam ghaib mutlak. Di atas alam ini sudah tidak ada lagi alam, adanya hanya martabat atau maqam yang tidak bisa lagi disebut dengan alam dalam arti apapun selain Allah  (ma siwa Allah).
      Martabat di atas alam jabarut biasanya di sebut dengan entitas yang tidak berubah (al-A’ayan al- tsabitah/ immutable entities). Al-A’yan al-Tsabitah sudah masuk dalam level pembahasan yang tinggi dan tidak banyak di temukan di dalam buku-buku tasyawuf populer.
Konsep terperinci tentang Al-A’ayan al-Tsabitah hany bisa di temukan di dalam karya-karya Ibnu Arabi, seperti di dalam Fushush al-Hikam dan futuhat al-makkiyyah (4jilid). Selain pembahasannya amat rumit boleh jadi juga tidak menarik karena sepintas tidak memberikan  manfaat secara instan kepada pencari Tuhan di level pragmatis.
Namun, justru materi-materi seperti itu amat di butuhkan

Jumat, 08 April 2011

APA ITU ALAM JABARUT?...


Alam jabarut merupakan kelanjutan dari alam malakut. Kedua alam ini sama-sama didalam alam ghaib mutlak. Namun, alam jabarut berada diatas lagi. Tidak semua penghuni alam malakut dapat mengakses alam tersebut. Hal ini membuktikan, sesama penghuni alam Malakut tidak memiliki  kapasitas yang sama di mata Allah SWT.
            Alam Malakut memiliki penghuni tetap, yaitu para malaikat utama, seperti jibril, Mikail, Israfil, dan lain-lain. Alam ini lebih dekat dengan “Maqam Qudsiyyah. Dalam suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat di bedakan pada beberapa tingkatan.
            Tingkatan itu adalah Maqam Ahdah yang mencakup alam lahut dan martabat Dzat; Maqam Wahdah mencakup alam jabarut  dan martabat Sifat; Maqam wahidiyah mencakup alam Wahidiyah dan martabat al-Asma’ ; Maqam Roh yang mencakup alam malakut dan martabat Af’al; Maqam mitsal; dan maqam insan dan  alam syahadah.
            Kalau alam malakut merupakan tahap atau maqam ruhaniyah dan taman jiwa yang hakiki serta senantiasa mempertahankan kesuciannya, alam jabarut
sudah masuk dalam wilayah Lahut atau berada dalam hamparan Ma’rifatullah, tempat seluruh elemen dan yang banyak menjadi satu.

Kamis, 07 April 2011

APA ITU ALAM MITSAL?





TINGKATAN ALAM SUFI


        Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW bersama abu bakar melewati sebuah pemakaman. Tiba-tiba, nabi tersentak dan berhenti di salah satu makam, mengapa mereka berdua harus berhenti di makam itu. “Apakah engkau takmendengar mayat ini merintih kesakitan disiksa lantaran tak bersih saat ia buang air?” tanya Rasul.
Abu bakar sama sekali tidak mendengar suara itu. Lalu, Nabi mengambil setangkai pohon dan ditancapkannya di atas makamserta menjelaskan sepanjang tangkai itu masih segar, selama itu pula siksaan orang di bawah makam tersebut diringankan.
Dalam kesempatan lain, Ibnu katsir dan beberapa kitab tafsir lainnya menceritakan seorang pemuda pedalaman (a’rabi) berjalan kaki selama tiga hari tiga malam untuk menjumpai Nabi sebab ia merasa telahmelakukan dosa besar. Pada senin, ia meninggalkan desanya dan baru sampai di rumah Rasululah pada Rabu.
Saat ia sampai di rumah Nabi yang terhubung dengan masjid, pemuda itu menjumpai kenyataan bahwa  banyak orang sedang bersedih. Ia heran dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Salah seorang  sahabat menjelaskan, Nabi baru saja di makamkan setelah ia wafat hari senin, tiga hari lalu.mendengar berita itu, si pemuda menangis histeris dan tidak ada yang berhasil menghentikannya. Si pemuda menjelaskan kalau ia baru saja melakukan dosa besar kemudian datang berjalan kaki dari jauh untuk menemui Rasulullah karena terdorong oleh satu ayat yang memberinya harapan.
            “Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka telah mendzalimi dirinya sendiri datang kepadamu (Muhammmad), lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasulullah pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapat allah Maha menerima tobat, Maha penyayang.” QA an-Nisa/4:60)
Si pemuda berharap Rasulullah mau memintakan maaf kepada Allah atas dosa besarnya sebagaimana isyarat ayat ini.

Selasa, 05 April 2011

كتاب الزهد والرقائقHADITS SHOHIH MUSLIM

2956) حدثنا قتيبة بن سعيد. حدثنا عبدالعزيز (يعني الدراوردي) عن العلاء، عن أبيه، عن أبي هريرة، قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر".
2 - (2957) حدثنا عبدالله بن مسلمة بن قعنب. حدثنا سليمان (يعني ابن بلال) عن جعفر، عن أبيه، عن جابر بن عبدالله؛
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر بالسوق، داخلا من بعض العالية، والناس كنفته. فمر بجدي أسك ميت. فتناوله فأخذ بأذنه. ثم قال "أيكم يحب أن هذا له بدرهم؟" فقالوا: ما نحب أنه لنا بشئ. وما نصنع به؟ قال "أتحبون أنه لكم؟" قالوا: والله! لو كان حيا، كان عيبا فيه، لأنه أسك. فكيف وهو ميت؟ فقال "فوالله! للدنيا أهون على الله، من هذا عليكم".
2-م - (2957) حدثني محمد بن المثنى العنزي وإبراهيم بن محمد بن عرعرة السامي. قالا: حدثنا عبدالوهاب (يعنيان الثقفي) عن جعفر، عن أبيه، عن جابر، عن النبي صلى الله عليه وسلم. بمثله. غير أن في حديث الثقفي: فلو كان حيا كان هذا السكك به عيبا.
3 - (2958) حدثنا هداب بن خالد. حدثنا همام. حدثنا قتادة عن مطرف، عن أبيه، قال:
أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقرأ: ألهاكم التكاثر. قال "يقول ابن آدم: مالي. مالي (قال) وهل لك، يا ابن آدم! من مالك إلا ما أكلت فأفنيت، أو لبست فأبليت، أو تصدقت فأمضيت؟".
3-م - (2958) حدثنا محمد بن المثنى وابن بشار. قالا: حدثنا محمد بن جعفر. حدثنا شعبة. وقالا جميعا: حدثنا ابن أبي عدي عن سعيد. ح وحدثنا ابن المثنى. حدثنا معاذ بن هشام. حدثنا أبي. كلهم عن قتادة، عن مطرف، عن أبيه، قال: انتهيت إلى النبي صلى الله عليه وسلم. فذكر بمثل حديث همام

Jumat, 01 April 2011

MUKHADIMAH



         MENELADANI POLITIK KH. ABDUL WAHID HASYIM              (DARI SANTRI MENUJU

OLEH: M.NOER ALI Ms
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
                 2010                      

HALAMAN PERSEMBAHAN I
Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk :
-          Peringatan 1 Abad KH Abdul Wahid Hasyim
-          Keluarga Besar KH.Hasyim asy’ari dan Sahabat-Sahabatnya.
-          Tokoh-Tokoh Agama Islam dan Para Sesepuh PBNU
-          Pahlawan Nasional NKRI
-          Universitas Wahid Hasyim Semarnag (Unwahas) Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236 .
-          Seluruh pembaca dan masyarakat Indonesia yang menginginkan kemajuan bangsa dan kecerdasan bangsa



HALAMAN PERSEMBAHAN II


 
                                                   KEL.BESAR KH.HASYIM ASY’ARI &PBNU
                                                  ( ........................................................ )
             
 

                                                                        UNWAHAS                                              

                                                              (................................)                                 


KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.