CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Selasa, 20 September 2011

GURU SUFI MEMAKNAI I’TIKAF



TREND I’TIKAF DI KOTA-KOTA BESAR
Dalam sepuluh tahun terakhir ini, marak kita lihat dalam sepuluh hari terakhir di bulan Ramadhan, kegiatan I’TIKAF di masjid-masjid besar dan kecil semakin ramai. Hampir setiap tahun trend i’tikaf ini terus meningkat. Jika limabelas tahun yang lalu masjid sepi dari manusia terutama setelah tarawih usai, maka kini yang terjadi adalah sebaliknya. Masjid ramai oleh ja’maah, justru menjelang tengah malam hingga tiba waktu sahur.
Fakta pertama adalah : trend kegiatan i’tikaf ini dimotori oleh generasi muda kelas menengah. Anda akan melihat rangkaian kendaraan pribadi meenuhi area parkir masjid yang digunakan untuk I’tikaf, mengindikasikan siapa saja pengunjung masjid saat itu.
Fakta kedua yang amat mencolok berkembang adalah :  kegiatan i’tikaf berubah menjadi “target dan tujuan”, tempat peserta menghabiskan malam dengan mengajak seluruh keluarganya serta. Maka, tidak menjadi pemandangan aneh jika di malam-malam terakhir Ramadhan kita akan menemukan sebuah keluarga kecil berkumpul di sudut-sudut masjid.I’tikaf bersama keluarga – istilah gaulnya. Pindah tidur – istilah jujurnya.

Jadi, trend yang terjadi adalah : ada sebagian masyarakat muslim – terutama kelompok kelas menengah perkotaan – yang telah menjadikan kegiatan spiritual i’tikaf sebagai agenda kegiatan tahunan semacam “out bond” atau “wisata rohani”.
Efek dari kegiatan semacam ini jelas, munculnya semacam perasaan lebih religius dari sebelumnya pada para pelakunya, di samping tubuh yang makin lunglai dan mata yang makin mengantuk. Di tambah kegiatan sampingan membicarakan hasil tadarus (semacam persaingan) saat bertemu rekan kerja. Fastabiqul khairot – bahasa fiqihnya, Riya – bahasa sufinya.
**
I’TIKAF DALAM TINJAUAN SUFI
Para pengembara tidak akan sekalipun mengatakan TREND seperti yang disebutkan di atas adalah kegiatan yang salah. Guru Mursyid telah memberikan petuah yang jelas dalam hal ini :
“Kita tidak akan mengatakan – jalan Anda atau Mereka salah. Tetapi kita akan mengatakan – maaf, kami tidak melewati jalan itu.”
Benar, para murid telah diajarkan memaknai i’tikaf dari contoh agung Nabi Suci SAW. Guru Agung seluruh sufi telah mencontohkan:  saat i’tikaf dalam sepuluh hari terakhir Ramadhan, hampir-hampir  beliau tidak mengenal lagi keluarganya, shahabatnya dan kaumnya.
Contoh apalagi yang lebih jelas dari ini. Seluruh sufi dari ratusan generasi dan jalan tharekat memaknai I’tikaf dengan cara yang sama walau dengan ungkapan yang berbeda …
I’TIKAF ITULAH SIMBOL KEHIDUPAN SEJATI – KETIKA KAU MATIKAN DIRIMU SAAT KAU HIDUP, DAN BANGKIT MERAIH KEHIDUPAN BARU
SAAT KAU LEPASKAN SEMUA TALI PENGIKATMU DI DUNIA – KELUARGA DAN SAHABAT, UNTUNG DAN RUGI  – DAN KAU HIDUPKAN  TALI ALLAH YANG ABADI DAN HIDUP DALAM  MAHABBAH DENGANNYA
SAAT KAU BUKA SELUBUNG KEPOMPONG DUNIA DAN KAU TINGGALKAN SEMUA  KETERBATASAN CAKRAWALA - TERBANG MENUJU KEINDAHAN DAN KEGEMBIRAAN TANPA BATAS BERSAMA-NYA
***
Mudah-mudahan tulisan ini bisa menjadi bahan renungan. Semoga kita terhindar dari hanya sekedar latah semata melihat trend di sekitar kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.