CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Rabu, 27 April 2011

Antara Bunga Bank Konvensional dan Bank Syari'ah

Diskripsi Masalah
Iklim persaingan global dalam kancah perekonomian dunia telah lama mempraktekkan sistem perbankan konvensional dengan menarik imbalan bunga dari para debiturnya. Fenomena ini semakin menggejala seiring menjamurnya praktek koperasi simpan pinjam, sehingga baru-baru ini Majelis Ulama Indonesia (MUI) merasa perlu menyuarakan dan memfatwakan kembali bahwa bunga Bank haram. Sedangkan di sisi lain MUI juga mensosialisasikan Bank Syariah sebagai alternatif yang menawarkan keuntungan bagi hasil yang disesuaikan akad mudlorobah, musyarokah.
Pertanyaaan
  • Tepatkah fatwa MUI yang mengharamkan bunga Bank konvensional sekaligus menganjurkan Bank Syariat sebagai alternatif ?
Jawaban
Meskipun fatwa MUI tidak mengikat, namun paket fatwa yang ditawarkan tetap tidak bisa dibenarkan . Hukum ini dilihat dari sudut pandang bahwa fatwa tersebut juga berisi solusi yang  tidak dibenarkan, sedangkan hukum bunga Bank konvensional juga masih dalam tataran khilaf.
Ibarat
بغية المسترشدين ص: 7  دار الفكر
يحرم على المفتى التساهل فى الفتيا وسؤال من عرف بذلك إما لعدم التثبت و المسارعة فى الجواب او لغرض فاسد كتتبع الحيل ولو مكروهة و التمسك بالشبه للترخيص على من يرجو نفعه و التعسي ر على ضده نعم إن طلب حيلة لا شبهة فيها ولا تجر الى مفسدة بل ليتخلص بها السائل عن نحو اليمين فى نحو الطلاق فلا بأس بل ربما يندب. أهـ

Rabu, 20 April 2011

APA ITU MAQAM AHADIYYAH dan WAHIDIYYAH?...

TASYAWUF

Habib Alwi bin Muhammad al- Hadad
Ibarat selembar kertas yang memilik dua sisi. Salah satu sisinya kosong dan sisi lainnya berisi tulisan. Sisi yang kosong tidak bisa di jelaskan sedangkan sisi yang sebelahnya dapat si jelaskan karena ada kalimat-kalimat penjelasnya. Jika ini di analogikan dengan wacana maqam Ahadiyyah dan maqam Wahidiyyah, halaman yang kosong ibarat Ahadiyyah (the Divine Nothingness).
Dalam kitab-kitab tasyawuf, maqam ini sering di sebut sebagai Sir al-asraf/sacred of the sacred. Maqam Ahadiyyah juga sering di sebut “Gudang yang tersembunyi” atau Gayb al-Guyub, Haqiqat al-haqaiq. Sedangkan maqam Wahidiyyah dapat dikatakan sebagai manifestasi sempurna (kamal al-istijla’) dari maqam Ahadiyyah.
Maqam Wahidiyyah ini banyak di bicarakan ketika kita membahas konsep al-A’yan al-Tsabitah pada artikel minggu lalu. Al-a’yan al-Tsabitah, suatu maqam yang di atas alam jabarrut, tetapi masih berada wilayah di maqamWahidiyyah. Itu sebabnya, maqam Wahidiyyah disebut Ta’ayyun kedua dan Ta’ayyun pertama ialah Maqam Ahadiyyah.

Minggu, 10 April 2011

APA ITU AL-A’YAN AL-TSABITAH?


Dalam artikel terdahulu telah di bahas alam jabarut, suatu alam tertinggi di antara seluruh alam yang ada. Ia sudah masuk kedalam tingkatan alam ghaib mutlak. Di atas alam ini sudah tidak ada lagi alam, adanya hanya martabat atau maqam yang tidak bisa lagi disebut dengan alam dalam arti apapun selain Allah  (ma siwa Allah).
      Martabat di atas alam jabarut biasanya di sebut dengan entitas yang tidak berubah (al-A’ayan al- tsabitah/ immutable entities). Al-A’yan al-Tsabitah sudah masuk dalam level pembahasan yang tinggi dan tidak banyak di temukan di dalam buku-buku tasyawuf populer.
Konsep terperinci tentang Al-A’ayan al-Tsabitah hany bisa di temukan di dalam karya-karya Ibnu Arabi, seperti di dalam Fushush al-Hikam dan futuhat al-makkiyyah (4jilid). Selain pembahasannya amat rumit boleh jadi juga tidak menarik karena sepintas tidak memberikan  manfaat secara instan kepada pencari Tuhan di level pragmatis.
Namun, justru materi-materi seperti itu amat di butuhkan

Jumat, 08 April 2011

APA ITU ALAM JABARUT?...


Alam jabarut merupakan kelanjutan dari alam malakut. Kedua alam ini sama-sama didalam alam ghaib mutlak. Namun, alam jabarut berada diatas lagi. Tidak semua penghuni alam malakut dapat mengakses alam tersebut. Hal ini membuktikan, sesama penghuni alam Malakut tidak memiliki  kapasitas yang sama di mata Allah SWT.
            Alam Malakut memiliki penghuni tetap, yaitu para malaikat utama, seperti jibril, Mikail, Israfil, dan lain-lain. Alam ini lebih dekat dengan “Maqam Qudsiyyah. Dalam suatu pengelompokan, lapisan-lapisan alam dan maqamnya dapat di bedakan pada beberapa tingkatan.
            Tingkatan itu adalah Maqam Ahdah yang mencakup alam lahut dan martabat Dzat; Maqam Wahdah mencakup alam jabarut  dan martabat Sifat; Maqam wahidiyah mencakup alam Wahidiyah dan martabat al-Asma’ ; Maqam Roh yang mencakup alam malakut dan martabat Af’al; Maqam mitsal; dan maqam insan dan  alam syahadah.
            Kalau alam malakut merupakan tahap atau maqam ruhaniyah dan taman jiwa yang hakiki serta senantiasa mempertahankan kesuciannya, alam jabarut
sudah masuk dalam wilayah Lahut atau berada dalam hamparan Ma’rifatullah, tempat seluruh elemen dan yang banyak menjadi satu.

Kamis, 07 April 2011

APA ITU ALAM MITSAL?





TINGKATAN ALAM SUFI


        Suatu ketika, Nabi Muhammad SAW bersama abu bakar melewati sebuah pemakaman. Tiba-tiba, nabi tersentak dan berhenti di salah satu makam, mengapa mereka berdua harus berhenti di makam itu. “Apakah engkau takmendengar mayat ini merintih kesakitan disiksa lantaran tak bersih saat ia buang air?” tanya Rasul.
Abu bakar sama sekali tidak mendengar suara itu. Lalu, Nabi mengambil setangkai pohon dan ditancapkannya di atas makamserta menjelaskan sepanjang tangkai itu masih segar, selama itu pula siksaan orang di bawah makam tersebut diringankan.
Dalam kesempatan lain, Ibnu katsir dan beberapa kitab tafsir lainnya menceritakan seorang pemuda pedalaman (a’rabi) berjalan kaki selama tiga hari tiga malam untuk menjumpai Nabi sebab ia merasa telahmelakukan dosa besar. Pada senin, ia meninggalkan desanya dan baru sampai di rumah Rasululah pada Rabu.
Saat ia sampai di rumah Nabi yang terhubung dengan masjid, pemuda itu menjumpai kenyataan bahwa  banyak orang sedang bersedih. Ia heran dan bertanya apa yang sebenarnya terjadi. Salah seorang  sahabat menjelaskan, Nabi baru saja di makamkan setelah ia wafat hari senin, tiga hari lalu.mendengar berita itu, si pemuda menangis histeris dan tidak ada yang berhasil menghentikannya. Si pemuda menjelaskan kalau ia baru saja melakukan dosa besar kemudian datang berjalan kaki dari jauh untuk menemui Rasulullah karena terdorong oleh satu ayat yang memberinya harapan.
            “Dan kami tidak mengutus seorang rasul, melainkan untuk ditaati dengan izin Allah. Dan sungguh, sekiranya mereka telah mendzalimi dirinya sendiri datang kepadamu (Muhammmad), lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasulullah pun memohonkan ampunan untuk mereka, niscaya mereka mendapat allah Maha menerima tobat, Maha penyayang.” QA an-Nisa/4:60)
Si pemuda berharap Rasulullah mau memintakan maaf kepada Allah atas dosa besarnya sebagaimana isyarat ayat ini.

Selasa, 05 April 2011

كتاب الزهد والرقائقHADITS SHOHIH MUSLIM

2956) حدثنا قتيبة بن سعيد. حدثنا عبدالعزيز (يعني الدراوردي) عن العلاء، عن أبيه، عن أبي هريرة، قال:
قال رسول الله صلى الله عليه وسلم "الدنيا سجن المؤمن وجنة الكافر".
2 - (2957) حدثنا عبدالله بن مسلمة بن قعنب. حدثنا سليمان (يعني ابن بلال) عن جعفر، عن أبيه، عن جابر بن عبدالله؛
أن رسول الله صلى الله عليه وسلم مر بالسوق، داخلا من بعض العالية، والناس كنفته. فمر بجدي أسك ميت. فتناوله فأخذ بأذنه. ثم قال "أيكم يحب أن هذا له بدرهم؟" فقالوا: ما نحب أنه لنا بشئ. وما نصنع به؟ قال "أتحبون أنه لكم؟" قالوا: والله! لو كان حيا، كان عيبا فيه، لأنه أسك. فكيف وهو ميت؟ فقال "فوالله! للدنيا أهون على الله، من هذا عليكم".
2-م - (2957) حدثني محمد بن المثنى العنزي وإبراهيم بن محمد بن عرعرة السامي. قالا: حدثنا عبدالوهاب (يعنيان الثقفي) عن جعفر، عن أبيه، عن جابر، عن النبي صلى الله عليه وسلم. بمثله. غير أن في حديث الثقفي: فلو كان حيا كان هذا السكك به عيبا.
3 - (2958) حدثنا هداب بن خالد. حدثنا همام. حدثنا قتادة عن مطرف، عن أبيه، قال:
أتيت النبي صلى الله عليه وسلم وهو يقرأ: ألهاكم التكاثر. قال "يقول ابن آدم: مالي. مالي (قال) وهل لك، يا ابن آدم! من مالك إلا ما أكلت فأفنيت، أو لبست فأبليت، أو تصدقت فأمضيت؟".
3-م - (2958) حدثنا محمد بن المثنى وابن بشار. قالا: حدثنا محمد بن جعفر. حدثنا شعبة. وقالا جميعا: حدثنا ابن أبي عدي عن سعيد. ح وحدثنا ابن المثنى. حدثنا معاذ بن هشام. حدثنا أبي. كلهم عن قتادة، عن مطرف، عن أبيه، قال: انتهيت إلى النبي صلى الله عليه وسلم. فذكر بمثل حديث همام

Jumat, 01 April 2011

MUKHADIMAH



         MENELADANI POLITIK KH. ABDUL WAHID HASYIM              (DARI SANTRI MENUJU

OLEH: M.NOER ALI Ms
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS WAHID HASYIM SEMARANG
                 2010                      

HALAMAN PERSEMBAHAN I
Karya ilmiah ini kami persembahkan untuk :
-          Peringatan 1 Abad KH Abdul Wahid Hasyim
-          Keluarga Besar KH.Hasyim asy’ari dan Sahabat-Sahabatnya.
-          Tokoh-Tokoh Agama Islam dan Para Sesepuh PBNU
-          Pahlawan Nasional NKRI
-          Universitas Wahid Hasyim Semarnag (Unwahas) Jl. Menoreh Tengah X/22 Sampangan Semarang 50236 .
-          Seluruh pembaca dan masyarakat Indonesia yang menginginkan kemajuan bangsa dan kecerdasan bangsa



HALAMAN PERSEMBAHAN II


 
                                                   KEL.BESAR KH.HASYIM ASY’ARI &PBNU
                                                  ( ........................................................ )
             
 

                                                                        UNWAHAS                                              

                                                              (................................)                                 


KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ingin mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah memberkati kami sehingga karya tulis ini dapat diselesaikan. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih bagi seluruh pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan karya tulis ini dan berbagai sumber yang telah kami pakai sebagai data dan fakta pada karya tulis ini. Kami mengakui bahwa kami adalah manusia

MENELADANI POLITIK KH.ABDUL WAHID HASYIM

 vol :1


BAB I
MENYINGKAP TABIR SANG TAULADAN

A. PROLOG
Dalam Bab ini akan saya uraikan dari masa pendidikan sampai mengakhiri masa lajangnya(menikah), dan pengabdiannya beliau pada umat. KH. Abdul Wahid Hasyim adalah pahlawan nasional, salah seorang anggota BPUPKI dan perumus Pancasila dan merupakan Menteri Agama tiga kabinet (Kabinet Hatta, Kabinet Natsir, dan Kabinet Sukiman). Mantan Ketua Tanfidiyyah PBNU (1948) dan Pemimpin dan pengasuh kedua Pesantren Tebuireng (1947 – 1950) ini, merupakan reformis dunia pendidikan pesantren dan pendidikan Islam Indonesia. Ia dikenal juga sebagai pendiri IAIN (sekarang UIN).

B. Sekilas Profil AWH
Menurut pendapat ahlul bhait (habaib ahlul talqhis) bahwa beliau mempunyai urutan Nasab seperti berikut: KH. Abdul Wahid Hasyim bin KH. Hasyim Asy’ari bin KH. As’ari bin Abu Sarwan bin Abdul Wahid bin Abdul Halim bin Abdurrohman (P. Sambud Bagda) bin Abdul Halim (P. Benawa) bin Abdurrohman (Jaka Tingkir) bin Ainul Yaqin (Sunan Giri) bin Ishak bin Ibrohim Asmuro bin Jamaludin Khusen bin Ahmad Syah Jalal bin Abdulloh Khon bin Amir Abdul Malik bin Alawi bin Muhammad Shohibul Mirbat bin Ali Choli’ Qosam bin Alawi Muhammad bin Muhammad bin Alawi bin Ubaidillah bin Ahmad Al-Muhajir Ilallah bin Isa Arrumi bin Muhammad Annaqib bin Ali Al-’Uroidi bin Ja’far Shodiq bin Muhammad Al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin bin Husein putra Siti Fathimah Az-Zahro
KH. Abdul Wahid Hasyim adalah putra dari pasangan KH. M. Hasyim Asy’ari-Nyai Nafiqah binti Kyai Ilyas (Madiun) yang di lahirkan pada Jum’at legi, 5 Rabi’ul Awal 1333 H./1 Juni 1914 M. Ayahandanya semula memberinya nama Muhammad Asy’ari, diambil dari nama kakeknya. Namun, namanya kemudian diganti menjadi Abdul Wahid, diambil dari nama datuknya. Dia anak kelima dan anak laki-laki pertama dari 10 bersaudara.
saya menemukan dari berbagai artikel dan buku-buku yang ada, terdapat beberapa versi.

MENELADANI POLITIK KH. ABDUL WAHID HASYIM


vol : 2


BAB III


PENGABDIAN KEMASYARAKATAN DAN KENEGARAAN

Meskipun KH A. Wahid Hasyim sudah menjadi menteri sejak dalam kabinet pertama dan menjadi menteri pula di kabinet-kabinet sesudahnya, namun Beliau tidak melepaskan kedudukannya sebagai pemimpin masyarakat. Adalah menjadi pendiriannya yang tak tergoyahkan: tanpa seorang masyarakat seorang menteri tidak ada artinya dalam arti perjuangan dan pengabdian masyarakat.

A.   Pergulatan Pemikiran Masuk Organisasi

ketika orang yang memasuki suatu organisasi atau perhimpunan atas dasar kesadaran kritisnya. Pada umumnya orang yang aktif dalam sebuah organisasi atas dasar tradisi mengikuti jejak kakek, ayah, atau keluarga lain, karena ikut-ikutan atau karena semangat primordial. Tidak terkecuali bagi kebanyakan warga NU.

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.