Ma’rifah
berarti mengenal, mengetahui, dan menghayati berbagai obyek ilmu pengetahuan
secara rinci dan sistematis. Ma’rifatullah berarti mengenal, mengetahui, dan
menghayati secara mendalamsifat-sifat Allah secara terperinci. Puncak
ma’rifatullah adalah saat seseorang sudah sampai kepada kesadaran bahwa hanya
Allah sang wujud hakiki sekaligus Sang pelaku Mutlak.
Ma’rifatunnafs
berarti mengenal, mengetahui, dan menyadari sedalam-dalamnya keadaan dirinya
lebur dalam Sang Wujud hakiki dan sudah tidak merasa punya apa-apa lagi, tidak
merasa memiliki perbuatan sendiri. Selama seseorang masih merasakan keakuannya maka
belum bisa disebut ma’rifatunnafs. Dengan demikian, ma’rifatunnafs sesungguhnya
tidak lain adalah m’riftaullah. Dari sinilah Rasulullah bersabda, “Man ‘arafa
nafsahu faqad ‘arafa Rabbahu.