CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Senin, 06 Desember 2010

SELAYANG PANDANG PONPES GIRI KUSUMO



Bertahan di tengah arus perubahan
Pondok pesantren salaf giri kusumo kecamatan mranggen kabupaten demak jawa tengah didirikan oleh Syeh Kyai Muhammad Hadi pada tahun 1288 H bertepatan dengan tahun 1868 M. Berdirinya pondok yang kini telah berusia 129 tahun itu merupakan perwujudan gagasan Syeh Kyai Muhammad Hadi untuk membangun sebuah lembaga yang menangani pendidikan ahklaq dan ilmu agama di tengah-tengah masyrakat.
Lembaga pendidikan akhlaq diwujudkan dalam bentuk pengajihan thoriqoh kholidyah, sedangkan lembaga pendidikan ilmu pengetahuan agama diwujudkan dalam bentuk penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (KBM) ilmu agama dalam bentuk pengajihan kitab-kitab berbahasa arab yang menggunakan system bandongan, sebuah sitem pengajaran yang kini populler disebut dengan system salaf.
Untuk mendukung gagasannyna itu Syekh Kyai Muhammad Hadi yang oleh para santri dan masyarakat di sekitar Giri kusumo mranggen dipanggil dengan sebutan mbah Hadi, mbah Hasan mukibat atau mbah giri, mendirikan sebuah bangunan masjid ditepi hutan jati yang kini pengelolaannya ditangani oleh perum Perhutani Unit I jawa tengah.
Bangunan masjid yang hinmgga kini masih dipertahankan keasliannya itu konstruksinya menggunakan kayu-kayu jati pilihan. Demikian juga lantainya menggunakan lembaran-lembaran kayu jati pilihan yang berkualitas tinggi. Kekokohan bangunan masjid yang masih Nampak hingga sekarang kendati usianya telah mencapai 1 abad lebih itu seakan mengiringi keterangan pengasuh pondok yang hingga sekarang masih memperthanan sistem pendidikan salaf ditengah –tengah pengaruh arus perubahan yangjuga melanda di dunia pesantren ditanah air.
menurut catatan prasasti didinding bagian depan bangunan masjid yang seluruh bahan bangunannya mengguanakan kayu jati itu dibangun hanya dalam waktu 4 jam. prasasti yang tertulis dengan menggunakan huruf arab pegon dan bahasanya menggunakan bahasa jawa itu berbunyi:" iki pengenget masjid dukuh girikusumo, tahun ba hijrah nabi sollallahu alahiwassallam 1288 wulan robiul awal akhir tanggal ping nembelas awit jam songo dalu jam setunggal dalu rampung, yasane Kyai muhammad giri ugi sak sekabehe wong ahli mukmin kang hadir,taqobbalaahu taala aamin" jika dialih bahaskan kedalam bahasa indonesia dalam terjemahan bebas, prasasti itu kurang lebih berbunyi, " ini adalah pengingat masjid Giri kusumo yang didirikan pada tanggal 16 robiul akhir tahun ba hijriyah Nabi Muhammad SAW 1288 H, dibangun dari pukul sembilan malam sampai pukul satu malam (dini hari), hasil karya Kyai Giri Muhammad Giri dan semua orang mukmin yang hadir, taqobbalaahu taala aamin"
Dengan bekal bangunan sebuah masjid yang lokasinyaberada di kaki sebuah perbukitan yang rimbun waktu itu mbah Hadi setiap hari mengajar para santri. jumlah santri yang mengikuti pengajihan dari hari ke hari terus bertambah sehingga asrama atau kamar-kamar yang disediakan dikanan kiri masjid tidak mampu menampuing lagi sehingga mbah Hadi menambah jumlah bangunan agar mampu menampung hasrat santri yang ingin ngaji pada beliau.
Mbah Hadi oleh Allah SWT di karuniai usia yang cukup panjang, sehingga memiliki kesempatan dan waktu yang cukup untuk menyiapkan kader-kader penerus perjuangan yang dirintisnya dikemudian hari, demikian halnya terhadap anak dan keluarganya Mbah Hadi memiliki perhatian yang sangat besar terutama dalam hal pendidikan. sehingga dengan adanya kesiapan regenerasi jika suatu saat terjadi suksesi kepemimpinan di pondok Giri, dapat berjalan mulus.
ini menandakan bahwa mbah Hadi benar-benar menyadari bahwa regenerasi adalah suatu yang alamiyah dan pasti terjadi.mbah Hadi meninggal dunia pada tahun 1931 dan selanjutnya tugas memimpin pondok diteruskan oleh putranya yang bernama zahid. kerangka pendidikan dan pengajaran yang telah dicanangkan oleh mbah Hadi tetap diteruskan oleh mbah zahid, pengajihan kitab dengan sisitem bandongan dan thoriqoh kholidiyah terus berjalan, jumlah pesertanya juga semakin meningkat.
santri-santri pondok giriyang dikemudian hari tidak sedikit yang berhasil menjjadi tokoh panutan masyarakat, sehingga menjadikan ajaran-ajaran yang diberikan oleh pengasuhnya baik sesama mbah hadi maupun mbah zahid semakin menyebar tidak lagi sebatas dipulau jawa saja, bahkan seantero nusantara, terutama ajaran thoriqoh kholidiyah.
tentang keberhasilan pondok giri menyebarluaskan ajaran thoriqoh kholidiyah hingga menerobos di daerah-daerah luar jawa seperti kalimantan, sumatra,dan sulawesi. tidak lepas dari peran santri-santrinya yangmengikuti progam transmigrasi keluiar jawa baik domasa kolonial maupun setelah kemerdekaan, mereka selepas meinggalkan jawa di tempat yang baru mengembangkan dan mengajarkan tentang apa-apa yang diperolehnya sesama masih ngaji dengan mbah Hadi maupun mbah zahid.
ikatan primordial antara seorang guru dan murid memang sangat kental sekali dilingkungan pondok-pondok pesantren terutama pondok yang memakai sistem salaf, hubungan antara seorang santri dengan guru akan terus berjalan sepanjang masa sampain kepada anak cucunya, inilah kelebiahn yang dimiliki pondok-pondok salaf, ikatan batin antara santri,kyai dan alumni serta seluruh keluarganya dapat berjalan secara alamiyah tanpa diatur dengan dinding protokoler yang ketat.ini pula yang terjadi pada pondok pesantren Girikusumo.

4 komentar:

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.