KH. Munif Zuhri Al-Hadi |
Sifat
dan asma’dapat dikategorikan dalam dua kategori, yaitu sifat jalaliyyah dan
jamaliyyah. Sifat jalaliyyah ialah sifat yang menggambarkan ke-mahaperkasaan
dan kemahakerasan Allah. Satu-satunya makhluk yang mampu mengaktualisasikan
sekaligus menjadi lokus penamppakan (mazhhar) asma dan aushaf (sifat) Allah
hanyalah manusia. Dan, itulah mengapa manusia dipilih menjadi kalifahNYa.
Makhluk-makhluk
lain, termasuk malaikat, hanya mampu mengaktualisasikan sekaligus menjadi
mazhar lokus sifat jamaliyyah-Nya karena mereka tidak memiliki kekuatan
jalaliyyah, yaitu kekuatan amarah (al-quwwah al-gadhabiyyah) dan kekuatan
birahi (al-quwah al-syahwatiyyah). Malaikat melakukan “protes” terhadap rencana
Tuhan menciptakan manusia, apalagi sebagai khalifah di bumi karena khawatir
akan kedua kekuatan tersebut . padahal, jusrtu kekuatan jaliyyah itu (tentunya
disamping kekuatan jamaliyyah) menjadi keunggulan manusia. Setelah Allah menunjukkan
kehebatan manusia maka para malaikat sujud kepada manusia(Adam). (Qs
al-baqarah[2]:30)