SEKILAS mengingat kenangan masa lalu saat-saat masih berstatus sekolah dasar, di desa temuroso bagian utara barat, terbangunnya sebuah sekolah dasar untuk mewujudkan pendidikan belajar mengajar di masyarakat setempat. pertamakali sekolahan di buka, murid-murid yang mau masuk sekolah banyak sekali sehingga gedung yang masih dalam pembangunan tidak bisa langsung menampung murid-murid sekolah. akhirnya para tokoh tertua setempat berinisiatif agar kegiatan sekolah berjalan. maka mereka memberikan fasilitas sementara untuk menempati rumah yang berukuran besar saat itu, yaitu Rumahnya Mbah Ramijan yang terletak paling barat desa ploso kebetulan yang paling deket dengan cikal bakal sekolahan itu(SDN), semakin bertambahnya murid setiap tahun yang daftar sedangkan gedung sekolahan belum selesai pembangunannya maka sekolahpun masih menempati rumah yang agak lebar waktu itu terpilih pada rumahnya Bapak Masruri, dan bpk Mardjuki sendiri.
guru yang menjadi pengajar - pengajar yang pertama kali yaitu Bpk Mardjuki, Kasnu, Sokah,(yang saya ingat). wajahmu kini berbeda dengan wajahmu saat aku masih berteduh dibawah naunganmu, dulu tiada papan nama yang selebar dan sejelas ini kecuali hanya nama kecil tertulis ditembok, dari jarak sepuluh meterpun tak jelas kalo itu sebuah nama sekolah SD ini. kalo tidak salah ingat tulisannya berbunyi "sekolah dasar negeri temuroso 4 guntur demak inpres no....bla-bla.....xxxxxxx.....th 1987. yang dipelopori oleh Bpk Mardjuki (almarhm). pembangunan diatas tanah sawah yang dipunyai sang pelopor, yang luasnya kurang lebih setengah hektar. pertamakali sekolahan ini dibangun berupa dinding tembok berpentilasi kawat-kawat rancang dan beratapkan seng, awalnya dipojok tanah sawah ini terdapat pohon yang berpenghuni dan terkenal angkernya oleh makhluk halus, sehingga hampir setiap hari ada saja murid yang kesurupan oleh makhluk halus itu. pada masa itu masyarakatpun masih mempercayahi hal - hal yg berbau mistik sehingga setiap ada kasus kesurupan masyarakat setempat memberikan sesajen dibawah pohon itu (berupa telur ayam bawang merah, uang recehan,beras sejumput dll). semakin bertambah majunya jaman semakin orang -orang berfikir rasional walaupun masih ada yang masih mempercayai hal-hal mistik itu , sehingga sampai akhirnya hal itu hilang dengan sendirinya. kembali pada pembahasan sekolahan, guru-guru yang pernah mengajar saya sewaktu sekolah disini, menurut ingatanku yaitu; Bp Mardjuki, Kasnu, Sokah, Sumiyati, Maskun, Toto Jatmiko, Supartono,Sasni, dll.
guru yang menjadi pengajar - pengajar yang pertama kali yaitu Bpk Mardjuki, Kasnu, Sokah,(yang saya ingat). wajahmu kini berbeda dengan wajahmu saat aku masih berteduh dibawah naunganmu, dulu tiada papan nama yang selebar dan sejelas ini kecuali hanya nama kecil tertulis ditembok, dari jarak sepuluh meterpun tak jelas kalo itu sebuah nama sekolah SD ini. kalo tidak salah ingat tulisannya berbunyi "sekolah dasar negeri temuroso 4 guntur demak inpres no....bla-bla.....xxxxxxx.....th 1987. yang dipelopori oleh Bpk Mardjuki (almarhm). pembangunan diatas tanah sawah yang dipunyai sang pelopor, yang luasnya kurang lebih setengah hektar. pertamakali sekolahan ini dibangun berupa dinding tembok berpentilasi kawat-kawat rancang dan beratapkan seng, awalnya dipojok tanah sawah ini terdapat pohon yang berpenghuni dan terkenal angkernya oleh makhluk halus, sehingga hampir setiap hari ada saja murid yang kesurupan oleh makhluk halus itu. pada masa itu masyarakatpun masih mempercayahi hal - hal yg berbau mistik sehingga setiap ada kasus kesurupan masyarakat setempat memberikan sesajen dibawah pohon itu (berupa telur ayam bawang merah, uang recehan,beras sejumput dll). semakin bertambah majunya jaman semakin orang -orang berfikir rasional walaupun masih ada yang masih mempercayai hal-hal mistik itu , sehingga sampai akhirnya hal itu hilang dengan sendirinya. kembali pada pembahasan sekolahan, guru-guru yang pernah mengajar saya sewaktu sekolah disini, menurut ingatanku yaitu; Bp Mardjuki, Kasnu, Sokah, Sumiyati, Maskun, Toto Jatmiko, Supartono,Sasni, dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar