CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Jumat, 28 Juni 2013

RESENSI BUKU



Juudul Buku  :Investasi Syari’ah Implementasi Konsep pada Kenyataan Empirik
Tim Penulis    :Mochamad Nadjib, Esta Lestari, Jusmaliani, Yani Mulyaningsih, Tatik Mariyanti, Sairi Erfanie, Muhammad Soekarni, Mahmud Thoha, Tuti Ermawati, Umi Karomah Yaumidin, Putri Irma Yuniarti, Bahtiar Rifai.
Buku ini di tulis oleh satu Tim yang dalam garis besarnya dapat dikelompokkan dalam tiga bagian. Bagian pertama memberi pengenalan tentang konsep Islam dalam investasi sekaligus mencoba menjawab perlunya pemecahan secara Islami terhadap berbagai tantangan dan permaslahan ekonomi di seputar investasi. Bagian ini di isi oleh tiga bab yaitu pertama mengenai landasan filosofi investasi yang Islami, yang mengulas landasan normatif etika investasi yang bersumber dari al-Qur’an dan Hadits. Bagian kedua buku ini menjelaskan apa yang selama ini dipahami sebagai investasi secara sederhana, kemudian berkembangnya apa yang disebut dengan SRI (sosially resposible investment).
Jadi investasi yang islami pasti memenuhi persyaratan SRI, sebaliknya SRI belum tentu islami, selain itu dalam bab ini dibahas pula investasi yang dilakukan pada zaman Khalifah Umar bin Khatab. Bab tiga mencoba mengkaji batasan-batasan yang diberikan dalam investasi khususnya investasi portofolio.
bagian kedua buku merupakan kajian empirik investasi di Indonesia dan di Dunia muslim pada umumnya. Diawali dengan tulisan pertama dalam bab empat di mana diganbarkan kondisi investasi yang nyata di Indonesia.kajian empirik kedua dalam bab lima mencoba mengkaji investasi dalam dunia islam. Negara-negara yang disorot adalah negara di mana mayoritas penduduknya muslim. kajian empirik ketiga adalah Bab enam dimana penulis membandingkan kinerja antara ethical investment yang diwakili JII(Jakarta Islamic Index, dan non- ethical investment yang diwakili oleh JCI dan LQ-45(Jakarta Composite Index.
Bagian ketiga mencoba mengkaji ulang berbagai instrumen investasi syari’ah yang belum dimanfaatkan secara optimal. dua sumber investasi yang tidak ditemukan dalam ekonomi konvensional, yaitu zakat dan wakaf.
Instrumen berikutnya yang diulas dalam bab sepuluh adalah asuransi. perkembangan dalam dunia asuransi secara umum, memang telah mengkombinasikan pertanggungan dengan investasi. Instrumen investasi terakhir yang dibahas adalah mekanisme pembiayaan untuk pemilikan rumah. selama ini masyarakat hanya mengenal kredit pemilikan rumah (KPR) dari bank-bank konvensional. belum banyak di antara kita yang mengenal akad Musyarakah Mutanaqisah sebagai sumber pembiayaan untuk pemilik rumah, sekalipun skim ini sudah populer di Eropa dan canada.
Judul buku    :Bursa Efek & Investasi Syariah
Penulis            : Muhamad Nafik HR
Buku ini berupaya memberikan panduan kepada masyarakat agar berinvestasi dan bertransaksi di pasar modal sesuai dengan syariah dan tidak terjerumus kedalam transaksi yang batil. buku ini juga mengakaji berbagai pelanggaran syariah dalam transaksi di pasar modal konvensional, kemudian mencari pemecahanya, dan mengajak masyarakat, khususnya umat Islam untuk membangun pasar modal syariah.
buku ini dibagi ke dalam 12 bab. Bab 1 menjelaskan fenomena investasi di pasar modal sebagai bagian dari ajaran muamalah dalam Islam. selain itu, juga mengulas fenomena transaksi di pasar modal (bursa efek) dalam perspektif Islam.
Bab 2 membahas perkembangan sistem ekonomi serta prinsip-prinsip syariah dalam aktivitas ekonomi. Bab 3 membahas investasi dalam perspektif Islam, yang difokuskan pada pembahasan tentang pengertian dan fungsi muamalah. Bab 4 membahas pengertian dan dasar-dasar syariah dalam jual beli serta prinsip-prinsip pasar dalam Islam. dalam Bab 5 mengulas persoalan bunga, definisi, dan sejarah perkembangan riba sejak zaman sebelum Masehi sampai era ekonomi modern.
Kemudian Bab 6 membahas pengertian bursa efek, sistem perdagangan, dan listing di bursa efek konvensional serta sistem transaksinya. Bab 7 penulis menguraikan pembahasan kecendrungan masyarakat untuk melibatkan diri dalam transaksi bursa efek konvensional yang banyak melanggar prinsip-prinsip syariah dan bagaimanakah konsep bursa efek syariah sebagai alternatif bursa efek masa depan.
Bab 8 membahas pelanggaran prisip-prinsip syariah dalam transaksi di bursa efek konvensional. sedangkan Bab 9 membahas bursa efek syariah sebagai alternatif aktivitas inestasi di masa depan dan perbandingannya dengan bursa efek konvensional. Bab 10 mengulas instrumen bursa efek syariah, serta mengulas persamaan dan perbedaan antara berbagai macam instrumen pasar modal syariah.
Bab 1 membahas kunci sukses dan kendala dalam mengembangkan bursa efek syariah. dan terakhir Bab 12 menjelaskan prospek bursa efek syariah sebagai investasi alternatif di masa depan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.