CANTIK DIBALIK KERUDUNG

“Wanita sejati bukanlah dilihat dari bentuk tubuhnya yang mempesona, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menutupi bentuk tubhnya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari Kecantikan paras wajahnya, tetapi dari kecantikan hati yang ada dibalikmya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari begitu banyak kebaikan yang diberikan, tetapi dari keihklasan ia memberikan kebaikan itu. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa indah lantunan suaranya, tetapi dari apa yang sering mulutnya bicarakan. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keahlihannya berbahasa, tetapi dilihat dari bagaimana caranya berbicara. Wanita sejati bukanlah dilihat dari keberaniannya berpakaian, tetapi dilihat dari sejauhmana ia berani mempertaruhkan kehormatannya. Wanita sejati bukanlah dilihat dari kekawatirannya digoda orang lain dijalan, tetapi dilihat dari kekawatirannya yang mengundang orang lain jadi tergoda. Wanita sejati bukanlah dilihat dari seberapa banyak dan besarnya ujian yang ia jalani, tetapi dilihat dari sejauhmana ia menghadapi ujian itu dengan syukur. Dan ingatlah..........!!!!!!!! Wanita sejati bukanlah dilihat dari sifat supelnya dalam bergaul, tetapi dilihat dari sejauh mana ia bisa menjaga kehormatanya dalam bergaul....... Wassalam........... “semoga bisa menjadikan kita bertafakkur ya ikhwati”

Kamis, 03 Maret 2011

MENGAPA PERSAHABATAN SPIRITUAL PENTING?....


Persahabatan spiritual mempunyai arti penting bagi orang-orang yang menempuh perjalanan spiritual (salikin).  Persahabatan spiritual bukan pertemanan biasa dalam arti teman diskusi dan berbagi pengalaman, tetapi pertemanan sejati yang bisa mengasah ketajaman batin kita didalam memahami makrifat dan menyingkap tabir rahasia (mukasyafah). Keutamaan persahabatan spiritual diisyaratkan dalam beberapa ayat antara lain; Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.”(QS, at-taubah,9:119). Dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-KU.”(QS Luqman, 31:15).
            Juga dalam hadits, orang-orang yang paling utama diantara kalian ialah orang-orang yang apabila mereka dipandang maka mereka mengingatkan kepada Allah.” (HR Hakim dr Anas). “Hai ibnu Umar, agamamu, agamamu, agamamu, sesungguhnya dia adalah daging dan darahmu, perhatikanlah dari siapa engkau mengambilnya. Ambillah agama dari orang yang istiqomah, dan janganlah mengambilnya dari orang yang menyimpang (Hadits).
FUNGSI SAHABAT SPIRITUAL
            Sahabat spiritual dapat menunjukkan penyakit-penyakit yang menghalangi kita untuk sampai kepada Allah SWT sekaligus menunjukkan obatnya. Ia mampu menanam dan menumbuh suburkan rasa cinta kepada Tuhan. Sahabat spiritual sejati tidak cukup hanya mengajak kita memasuki sebuah pintu, tetapi juga menghilangkan tabir antara dia dan diri kita.
          Sehingga, kita tidak pernah menyembunyikan masalah apapun yang terlintas di dalam pikiran kita terhadapnya. Ia tidak hanya menuntun dengan ucapan, tetapi juga mengalirkan energi spiritual dan pikiran positif. Ia mendampingi kita, baik dalam keadaan sedang terjatuh didalam kubangan dosa maupun di puncak maqom spiritual. Ia pu selalu memicu kita untuk membersihkan diri dan meningkatkan riyadloh dan mujahadah. Ia seperti memiliki kemampuan untuk mengeluarkan kita dari penjara hawa nafsu dan mengantarkan kita ke hadapan Tuhan. Ia terus menuntun dan mendampingi sehingga kita berada di hadapan-NYA lalu seolah-olah membisiki kita, “inilah engkau dan TuhanMU”
Sahabat sepiritual seperti ini langka, tetapi ada dan lebih banyak dari persangkaan kita. Hanya saja kita tidak punya kesungguhan untuk mencarinya. seandainya di kemudian hari kita mencari dan menemukannya maka bersyukurlah dengan cara belajar dan menghargai keberadaannya, sebab jika Tuhan mencintai hambanya, dia akan memperkenalkan hamba itu dengan sahabat spiritual.
Sebaliknya, bukanlah disebut sebagai sahabat spiritual jika dia justru mengalhkan perhatian kita dari Tuhan kedunia dan materi. Malah Ibnu qoyyim al jauziyah dengan tegas mengatakan,”apabila engkau menemukan sahabat spiritual dalam keadaan lalai, tinggalkanlah.”
ANTARA MURSYID  DAN SAHABAT SPIRITUAL
            Mursyid memiliki jarak dan struktur dengan para salik/murid. Seorang salik harus hormat kepada mursyid. Bahkan, tidak disarankan seorang salik membantah mursyidnya karena hal itu bisa berarti pelanggaran. Perkataan dan tindakan salik harus dikontrol, ketersinggungan mursyid terhadap salik bisa mendatangkan konsekwensi, bergantung pada aturan tarekat yang mereka ikuti.
            Sahabat spiritual boleh jadi tidak memiliki jarak dan struktur. Sama-sama salik atau mursyid. Hubungan diantara satu sama lain bisa jadi selevel namun bisa jadi juga terbentuk struktur, terutama jika salah seorang diantaranya berproses lebih menonjol sebagai senior dan lebih efektif memberi kearifan.
            Tidak tertutup kemungkinan, seorang mursyid sekaligus sebagai sahabat spiritual, seperti lazim terjadi pada seorang guru yang juga menjadi teman muridnya. Hal itu bergantung pendekatan sang guru atau murid tersebut. Pengalaman sejumlah mursyid yang terangkum dalam jami’karamat al-Auliya’ (dua jilid) karya yusuf bin ismail al-nabhan, menunjukkan sahabat spiritual tak  mesti manusia yang hidup, tetapi juga bisa mereka yang sudah meninggal dunia. Roh para nabi dan auliya’ di yakini sejumlah ulama’ dapat berkomunikasi dengan orang hidup, seperti pengalaman Imam al-Gazali dan ibnu ‘Arabi .
            Salah satu pernyataan muncul dari seorang sufi bahwa alangkah miskinnya seorang murid jika gurunya hanya orang-orang hidup. Ini artinya, sumber informasi spiritual boleh jadi berasal dari makhluk lain.
            Dalam dunia tasyawuf, Tuhan mempunyai banyak alam lain selain alam dunia atau bumi kita ini. Dikenal juga ada alam malakut dan alam jabarut. Setiap alam Tuhan itu, mempunyai penghuni suci seperti halnya bumi ini.  Orang-orang yang memiliki kebersihan dan kejernihan spiritual dianggap memiliki kemampuan untuk “bersahabat” dan berkomunikasi dengan para penghuni alam-alam tersebut.
            Sekiranya ini benar, pantas banyak sekali ulama’ atau sufi yang memiliki kemampuan spiritual atau supernatural yang memahami sejumlah rahasia dan misteri alam ini.
PENGALAMAN DALAM ALQURAN  DAN HADITS
            Kalangan sufi sering mengilustrasikan persahabatan spiritual ini dengan pengalaman sejumlah tokoh didalam Alquran, sperti kisah nabi musa dan khidhir. Musa dengan kedudukannya sebagai Nabi  masih merasakan adanya kesusahan dan keletihan dalam menjalani perjalanan hidupnya:sesungguhnya kita telah merasa letih karena perjalanan kita ini.”(QS al-kahfi,18:62).
             Nabi Musa masih merasa memerlukan sahabat untuk berbagai pengalaman, namun ragu dan mengatakan:”aku tidak mengetahui ada seseorang yang lebih berilmu dariku”. Saat itu Allah SWT menunjukkan dan memperkenalkan hambanya yang saleh, belakangan disebut  dengan khidir as,sebagaimana di abadikan dalam QS al-Kahfi,18:66-70:
Nabi Musa berkata kepada khidir: “bolehkah aku mengikutimu supaya kamu mengajarkan kepadaku ilmu yang benar di antara ilmu-ilmu yang telah diajarkan kepadamu?”...Dia menjawab: “sesungguhnya kamu sekali-kali tidak akan sanggup sabar bersamaku. Dan bagaimana kamu dapat sabar atas sesuatu, yang kamu belum mempunyai pengetahuan yang cukup tentang hal itu?”. Musa berkata: “insya Allah kamu akan mendapati aku sebagai orang yang sabar, dan aku tidak akan menentangmu dalam suatu urusan pun”. Dia berkata:”jika kamu mengikutiku, janganlah kamu menanyakan kepadaku tentang suatu apa pun, sampai aku sendiri menerangkannya kepadamu”
Ujung perjalanan dua anak manusia iniberakhir dengan ketidak sanggupan Nabi Musa mengikuti persyaratan yang di tetapkan oleh sahabatnya itu. Nabi Musa masih kental menggunakan dimensi logika di dalam menanggapi kelakuan sahabatnya, meskipun sudah di ingatkan bahwa belum saatnya untuk bertanya apalagi memerotesnya. Misalnya, ketika sahabatnya melubangi perahu nelayan, membunuh anak kecil yang tak berdosa, dan memugar bangunan tua lalu ditinggalkan.
Dalam hadits, banyak ditemukan keutamaan orang-orang yang menjalin persahabatan sejati (al-shuhbah). Diantaranya ialah mereka akan menjadi salah satu diantara tujuh kelompok yang akan mendapatkan vila peristirahatan di bawah ‘Arasy di padang makhsyar, di hari ketika matahari tinggal sedepa diatas kepala dan tidak ada tempat berteduh lain selain itu.
Persahabatan spiritual juga dialami oleh para sufi. Hampir semua sufi besar pernah menceritakan sahabat spiritual sejatinya. Misalnya Imam al-Ghazali, yang tadinya diakui tidak memberi tempat terhadap dunia tasawuf dengan segala tradisinya, berkenalan seorang ulama tasawuf bernama Yusuf al-Nasaj.
Setelah keduanya menempuh perjalanan hidup intelektual-spiritual, pada akhirnya Imam al-Gazali sadar bahwa kehidupan paling memuaskan adalah kehidupan sufistik. Dari kesadaran inilah maka ia menulis masterpiece-nya Ihya ‘Ulum al-din

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Imansipasi wanita

Imansipasi wanita
imansipasi wanita sering diterjemahkan atau diartikan dengan salah kaprah, bahwasanya kedudukan seoarang wanita harus sama dengan laki-laki dari sisi apapun. padahal dalam islam masalah imansipasi wanita sudah diatur begitu rapi oleh Alquran, tapi seseorang yang belum begitu faham dengan ajaran Islam pastilah mereka menafsirkan sebatas dengan pengetahuan akalnya, contoh imansipasi wanita dalam islam yaitu: Allah mewajibkan laki-laki dan perempuan sholat, islam tidak melarang seorang wanita mengerjakan pekerjaan seorang pria dengan tidak melanggar aturan-aturan syariat islam, wanita juga dibolehkan untuk mengangkat senjata (menjadi tentara) selama itu dibutuhkan, atau mempertahankan agama dan negara. wanita menjadi tentera tidak harus sama pakaiannya sebagaimana tentara laki-laki, wanita tetap diwajibkan untuk menutup auratnya, sehingga mereka tidak perlu membuka auratnya,

MENURUT anda bagaimanakah tentang blog ini...?

SETITIK MUTIARA WALISONGO

Para Walisongo adalah penerus dakwah Nabi Muhammad SAW, sebagai penerus atau penyambung perjuangan, mereka rela meninggalkan keluarga, kampung halaman dan apa-apa yang menjadi bagian dari hidupnya. Para Walisongo rela bersusah payah seperti itu karena menginginkan ridho Allah SWT. Diturunkannya agama adalah agar manusia mendapat kejayaan didunia dan akherat. Segala kebahagiaan, kejayaan, ketenangan, keamanan, kedamainan dan lain-lainnya akan terwujud apabila manusia taat pada Allah SWT dan mengikuti sunnah baginda Nabi Muhammad SAW secara keseluruhan atau secara seratus persen. Sebagaimana dikatakan dalam Al-Qur’an bahwa ummat Nabi Muhammad SAW diutus kepermukaan bumi adalah khusus mempunyai tanggung jawab penting. Misi pentingnya adalah untuk mengajak manusia dipermukaan bumi ini ke jalan Allah SWT. Kurang lebih lima ratus tahun yang lalu walisongo berdakwah dan berkeliling kehampir seluruh pulau jawa, maka dalam masa yang relatif singkat, yang hampir penduduknya beragama Hindu dan Budha, maka berubah menjadi kerajaan Islam Demak. Para Walisoongo mempunyai semboyan yang terekam hingga saat ini adalah 1. Ngluruk Tanpo Wadyo Bolo / Tanpo pasukan Berdakwah dan berkeliling kedaerah lain tanpa membawa pasukan. 2. Mabur Tanpo Lar/Terbang tanpa Sayap Pergi kedaerah nan jauh walaupun tanpa sebab yang nampak. 3. Mletik Tanpo Sutang/Meloncat Tanpa Kaki Pergi kedaerah yang sulit dijangkau seperti gunung-gunung juga tanpa sebab yang kelihatan. 4. Senjoto Kalimosodo Kemana-mana hanya membawa kebesaran Allah SWT. (Kalimosodo : Kalimat Shahadat) 5. Digdoyo Tanpo Aji Walaupun dimarahi, diusir, dicaci maki bahkan dilukai fisik dan mentalnya namun mereka seakan-akan orang yang tidak mempan diterjang bermacam-macam senjata. 6. Perang Tanpo tanding Dalam memerangi nafsunya sendiri dan mengajak orang lain supaya memerangi nafsunya. Tidak pernah berdebat, bertengkar atau tidak ada yang menandingi cara kerja dan hasil kerja daripada mereka ini. 7. Menang Tanpo Ngesorake/Merendahkan Mereka ini walaupun dengan orang yang senang, membenci, mencibir, dan lain-lain akan tetap mengajak dan akhirnya yang diajak bisa mengikuti usaha agama dan tidak merendahkan, mengkritik dan membanding-bandingkan, mencela orang lain bahkan tetap melihat kebaikannya. 8. Mulyo Tanpo Punggowo Dimulyakan, disambut, dihargai, diberi hadiah, diperhatikan, walaupun mereka sebelumnya bukan orang alim ulama, bukan pejabat, bukan sarjana ahli tetapi da’I yang menjadikan dakwah maksud dan tujuan. 9. Sugih Tanpo Bondo Mereka akan merasa kaya dalam hatinya. Keinginan bisa kesampaian terutama keinginan menghidupkan sunnah Nabi, bisa terbang kesana kemari dan keliling dunia melebihi orang terkaya didunia. Semboyan seperti diatas sudah banyak dilupakan umat islam masa kini. Pesan Walisongo diantaranya pesan Sunan kalijogo diantaranya adalah : 1. Yen kali ilang kedunge 2. Yen pasar ilang kumandange 3. Yen wong wadon ilang wirange 4. Enggal-enggal topo lelono njajah deso milangkori ojo bali sakdurunge patang sasi, enthuk wisik soko Hyang Widi, maksudnya adalah : Apabila sungai sudah kering, pasar hilang gaungnya, wanita hilang rasa malunya, maka cepatlah berkelana dari desa ke desa jangan kembali sebelum empat bulan untuk mendapatkan ilham (ilmu hikmah) dari Allah SWT. Para Walisongo berdakwah dengan mempunyai sifat-sifat diantaranya : 1. Mempunyai sifat Mahabbah atau kasih sayang 2. Menghindari pujian karena segala pujian hanya milik Allah SWT 3. Selalu risau dan sedih apabila melihat kemaksiatan 4. Semangat berkorban harta dan jiwa 5. Selau memperbaiki diri 6. Mencari ridho Allah SWT 7. Selalu istighfar setelah melakukan kebaikan 8. Sabar menjalani kesulitan 9. Memupukkan semua kejagaan hanya kepada Allah SWT 10. Tidak putus asa dalam menghadapi ketidak berhasilan usaha 11. Istiqomah seperti unta 12. Tawadhu seperti bumi 13. Tegar seperti gunung 14. Pandangan luas dan tinggi menyeluruh seperti langit. 15. berputar terus seperti matahari sehingga memberi kepada semua makhluk tanpa minta bayaran.

SELAMAT MEMBACA

KEPUASAN ANDA ADALAH PENGHARGAAN BAGI KAMI.
APATIS ANDA ADALAH BLUM MEMPELAJARI KAMI.
KRITIK ANDA ADALAH INTROPEKSI DIRI KAMI.