TASAWUF Bagi kaum sufi, cara terbaik dalam mendekatkan diri kepada Allah adalah melakukan ibadah sebanyak – banyaknya dengan hati yang bersih, khusyuk, ikhlas, tawadhu(rendah hati), dan sabar. Kerinduan universal nurani manusia untuk dekat atau manunggal (menjadi satu) dangan ALLAH SWT dalam mistisisme islam dusebut dengan tasawuf atau sufisme. Spiritual islam ini sudah berkembang sejak masa Rasulullah SAW, dilanjutkan pada masa sahabat, tabiin, tabiit tabiin, serta tokoh - tokoh sufi hingga sekarang ini. Bagi kaum sufi, cara terbaik dalam mendekatkan diri kepada ALLAH adalah melakukan ibadah sebanyak – banyaknya dengan hati yang bersih, khusyuk, ikhlas,tawadhu’,(rendah hati), dan sabar. Berbeda dengan kebanyakan umat islam yang lainnya, kaum sufi cendrung melakukan ibadah tanpa banyak diketahui oleh orang lain. Mereka lebih suka menyendiri(khalwat) dan berusaha untuk menghindarkan diri dari hal-hal yang berbau keduniaan. Bagi mereka, dunia hanyalah perantara menuju ALLAH. Karena itu, dalam dunnia tasawuf, dikenal berbagai macam maqamat (cara atau metode) dalam mendekatkan diri kepada ALLAH. Misalnya ,Syekh Abdulqodir Al-jailani melakukannya dengan zdikir Laailahaillallah atau dengan mahabbah (cinta kepada ALLah). Ada pula yang mendekatkat diri kepada ALLAH dengan meyendiri Khalwat dan Uzlah) atau merasa cukup dan ridho dengan apa yang duberikan kepada ALLAH(qanaah) dan lainnya. Upaya mendekatkan diri kepada ALLAH ini, sebagian ada yang melakukannya dengan cara mengikuti kegiatan tarekat. Tarekat adalah jalan atau metode yang ditempuh sufi dalam melaksanakan ibadah dzikir dan doa. Cara dzikir dan doa itu diajarkan oleh seorang guru sufi yang disebut dengan syeh atau mursyid. Banyak sekali tarekat-tarekat yang dikenal dalam dunia islam, seperti Qodiriyah,Rifa’iyyah, Sammaniyyah, syattariyah, Khalwatiyah, Naqsyabandiyah, Tijaniyah, dan lain sebagainya. Bagi seorang salik ( pengikut tarekat ) kigiatan-kegiatan yang dilakukan semata-mata karena mengharapkan ridho ALLAH. Bagi mereka,apa yang diberikan didunia ini adalah karunia-NYA. pendek kata, bagi seorang sufi ataupun pengikut tarekat, mereka hanya menggantungkan hgidupnya pada ALLAH SWT. Dan, tujuan dari tarekat ialah menekan hawa nafsu yang dapat menjadikan manusia jauh dari tuhannya. Untuk itu, wirid yang berupa shalad sunah,dzikir,doa,puasa, zuhud,khalwat dan lain sebagainya merupakan upaya dalam menekan hawa nafsu manusia. Seorang guru atau mursyid haruslah (1) alim dan ahli dalam memberikan tuntunan kepada muriiiid-muridnya terhadap ilmu pengetahuan agama yang pokok; (2) mengenali segala sifat-sifat kesempurnaan hati dan hal-hal yang berkaitan dengannya; (3) memilikin terhadap belas kasih terhadap umat islam, terutama murid-muridnya;(4) pandai menyimpan rahasia murid-muridnya;dan(5) tidak menyalahgunakan amanat murid-muridnya. Selain it, seorang gurujuga harus (6) tidak menyuruh murid-muridnya,kecuali terhadap sesuatu yang layak dikerjakan;(7) tidak terlalu banyak bergaul dan bercengkrama dengan murid-muridnya;(8) mengusahakan segala ucapanya bersih dari pengaruh nafsu dan keinginannya;(9) lapang dada dan ikhlas; (10)memerintahkan khalwat kepada murid yang memperlihatkan kebesaran dan ketinggian hati;(11) memelihara kehormatan diri;(12) memberikan petunjuk untuk memperbaiki keadaan, memerhatikan dengan sungguh-sungguh terjadinya kebanggaan rohani yang timbul dari murid-muridnya, mencegah muridnya banyak makan; (13)menjaga diri hubungan dengan penguasa (pejabat); dan sebagainya. Banyak hal yang harus dilakukan seorang guru (mursyid). Dan, apa yang diperintahkan seorang guru kepada muridnya tidak boleh nertentangan dengan syariat (aturan agama). Sebab, syariat merupakan ajaran pokok yang tidak boleh ditinggalkan. Karena itu bila ada seorang mengaku dirinya sebagai syeh aau ulama’ namun memerintahkan murid-muridnya meninggalkan syariat (seperti,shalad,puasa, zakat, dan haji),jelas bertentangan dengan ajaran islam.
i'm done watching this
Tidak ada komentar:
Posting Komentar