Monotisme yang diajarkan oleh Ibrahim dan dilestarikan oleh keturunannya hingga masa yesus, ketika dipegang oleh orang-orang romawi- yang tentu saja bukan dari keturunan Ibrahim- ternyata melenceng dari tradisi yang sudah dipegang selama berabad-abad oleh keturunan ibrohim. Hal ini dapat dimaklumi bahwa masyarakat romawi yang tidak memiliki tradisi keluarga monoteis seperti bangsa yahudi masih dipenuhi pemikiran filsafah helenisme dan kepercayaan pagan.
Anggapan bahwa yesus adalah ‘anak tuhan’pada awalnya, ditambah paulus dengan menempelkan sifat-sifat ketuhanan pada yesus untuk kemudian menjadi bentuk imajener kristus. Hal ini tergambar dalam ajaran Gereje paulus yg berbicara tentang “ Tuhan Bapak” dan “Anak tuhan”.masyarakat Yunani dan Romawi yang empunya filsafah helenisme segera saja menerima ajaran paulus, karena pandangan mereka tentang ketuhanan adalah tripartite(tiga keberadaan). Mereka tinggal menambahkan satu unsur saja yaitu Roh Qudus agar bisa selaras dengan pandangan mereka tentang Tuhan.karena Armstrong (A History of god) yang mengutif pernyataan tokoh pemikir trinitas abad IV (Gregory of Nazianzus) menceritakan bagaimana masalah masuknya Roh Kudus dalam jajaran trinitas yang diperkenalkan pada abad keIV telah menimbulkan banyak permasalahan.
Kepercayaan masyarakat Romawi terhadap dewa dewi saat itu amatlah kental hinggaa dua misionaris, paulus dan barnabas dianggap sebagai dewa seperti yang tergambar dalam perjanjian baru: “tatkala orang banyak nampak perbuatan paulus itu, mereka itupun mengangkat suaranya sambil berkata dengan bahasa Likaonia:..Dewa-dewa telah turun kepada kita menjelma menjadi manusia. Lalu digelarkannya Barnabas itu zius, tetapi paulus itu hermes, sebab ialah pemberita yang utama.” (kisah Rasu-Rasul 14:11-12).
Kini, sangat disayangkan bahwa pada saat manusia modern melihat paganisme sebagai hal yang dikesampingkan dan tahayyul, otoritas gereja malah semakin getol mempertahankan penodaan monotisme dengan kepercayan peradaban kuno yang sering memandang dewa-dewa sebagai “tiga keberadaan”. Logika manapun tdk akan sampai pada pernyataan bahwa tiga adlah satu , atau satu adalh tiga. Apalagi salah satu dari ketiganya adalah dilahirkan oleh seorang wanita dan memakan makanan. Memang agak rumit, umat Kristen percaya bahwa Tuhan itu satu, tapi pada saat yang sama mereka percaya 100% bahwa yesus adalah tuhan, sama percayanya bahwa yesus juga 100% manusia.
Ajaran Ibrahim (monotiesme) yang dipertahankan oleh keturunannya dari keluarga ya’kub bin ishaq (bangsa yahudi) dan ismail (bangsa arab) adalah ajaran yang haq, sebab pada dasarnya manusia akan mengatakan bahwa Tuhan itu satu. Terbukti masyarakat yang pada sekian abad lalu tidak mampu menalar, masyarakat modern menganggap paham paganisme adalah kemunduran akal. Namun demikian kenapa justru yang mengaku keturunan Ibrahim mengatakan tentang Tuhan dengan hal-hal yang tidak selayaknya untuk dikatakan terhadapnya. Padahal bangsa yahudi hingga saat ini masih berpaham monotisme, walaupun mereka bersikap kejam terhadap penganut ajaran Ibrahim lainnya yaitu umat islam. Allah terbebas dari segala apa yang mereka sekutukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar